PENGOPERASIAN SISTEM DISTRIBUSI

PENGERTIAN
Adalah segala kegiatan yang mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga listrik kepada konsumen secepat  mungkin serta menjamin kelangsungan penyaluran / pelayanan.

TOLOK UKUR KINERJA PENGOPERASIAN JARINGAN DISTRIBUSI

  • MUTU LISTRIK HARUS TERJAGA
  • KEANDALAN PENYALURAN TENAGA LISTRIK
  • KEAMANAN DAN KESELAMATAN TERJAMIN
  • BIAYA OPERASI EFFISIEN
  • MEMPERTAHANKAN KEPUASAN PELANGGAN

MUTU TENAGA LISTRIK
DUA HAL YANG MENJADI MUTU UKURAN LISTRIK :
TEGANGAN
FREKUENSI

TEGANGAN PELAYANAN :
Batasan toleransi tegangan, pada konsumen TM  adalah   5 %  dari tegangan nominal 20 kV, sedangkan pada konsumen TR maksimum + 5 % dan minimum – 10 % dari tegangan nominal 220 / 380 Volt
Keseimbangan tegangan pada setiap titik sambungan
Kedip akibat pembebanan,  sekecil mungkin
Hilang tegangan sejenak akibat manuver,  secepat mungkin

FREKUENSI:
Batas toleransi frekuensi adalah  1 %  dari frekuensi standar 50 Hz
Faktor yang membuat baik-tidaknya mutu listrik tersebut dari sisi distribusi adalah faktor pembebanan pada sistem distribusi yaitu pembebanan yang tidak stabil oleh karena pengoperasian normal atau karena  lebih banyak akibat gangguan pada  suplai dari GI dan penyulang.

KEANDALAN PENYALURAN TENAGA LISTRIK
Sebagai indikator penyaluran adalah angka lama dan atau seringnya pemadaman pada pelanggan yang disebut dengan angka SAIDI  dan SAIFI.
Angka lama padam : SAIDI  (system average interuption duration index)
lama padam x jml  pelanggan padam
SAIDI = ———————————————  =  … menit  / pelanggan . tahun
jumlah pelanggan x 1 tahun
Angka  sering   padam  :  SAIFI   (system  average  interuption frequency   index)
seringnya padam x pelanggan padam
SAIFI  = ————————————————- = … kali /  pelanggan . tahun
jumlah pelanggan x 1 tahun

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI SAIDI DAN SAIFI DARI SISI DISTRIBUSI
Konfigurasi jaringan  yang berkaitan dengan manuver
Kondisi jaringan  yang rentan terhadap gangguan  dari dalam sistem maupun dari luar sistem
Cara pengoperasian yang  tidak memperhatikan kemampuan peralatan maupun kemampuan pasokan daya.

MENURUNKAN ANGKA SAIDI DAN SAIFI :

  • Meningkatkan kualitas konfigurasi jaringan
  • Meningkatkan pasokan tenaga listrik alternatif
  • Meningkatkan kualitas pemeliharaan
  • Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan petugas
  • Menyiapkan jumlah petugas dengan perbandingan yang memadai dengan jumlah pelanggan
  • Menggunakan material sesuai standar
  • Mengidentifikasi peralatan yang sering rusak
  • Meningkatkan kualitas teknik informasi pelanggan
  • Memutakhirkan data teknik jaringan

KEAMANAN DAN KESELAMATAN TERJAMIN
Sebagai indikator adalah jumlah angka kecelakaan akibat listrik pada personil dan kerusakan pada instalasi / peralatan serta lingkungan

MENINGKATKAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN

  • Kondisi instalasi memenuhi persyaratan
  • Sistem proteksi berfungsi dengan baik
  • Pemeliharaan instalasi sesuai jadual
  • Alat kerja dan peralatan keselamatan kerja memenuhi syarat
  • Koordinasi kerja baik
  • Sikap dan cara kerja memperhatikan aturan K3 / K2
  • Menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya listrik dan menghindarinya

BIAYA PENGOPERASIAN EFFISIEN
Sebagai indikator adalah angka susut jaringan, yaitu selisih antara energi yang dikeluarkan oleh gardu / pembangkit dengan energi yang digunakan oleh pelanggan

PENYEBAB SUSUT

  • Pencurian listrik
  • Kesalahan alat ukur
  • Kesalahan rasio CT  / PT
  • Kesalahan ukuran penghantar
  • Jaringan terlalu panjang
  • Faktor daya rendah
  • Kualitas konektor dan pemasangannya jelek

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANGSUNGAN PELAYANAN

  • Adanya pekerjaan jaringan
  • Kecepatan mengisolasi gangguan dan manuver beban
  • Ketahanan peralatan terhadap gangguan tegangan lebih, hubung singkat, pembebanan

PROSEDUR PENGOPERASIAN JARINGAN DISTRIBUSI
Ada 2 macam jaringan distribusi yang dioperasikan :

  • Jaringan baru
  • Jaringan lama yang padam atau dipadamkan

Operasi Sistem
Kegiatan mengatur, membagi, memindahkan, dan menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk, gardu distribusi sampai ke konsumen dilakukan oleh beberapa pihak yang dikoordinir oleh Pengatur Distribusi
Alur tugas ditentukan prosedur tetap SOP Pengoperasian .
Operasi pengaturan dibedakan:
Keadaan normal
Keadaan gangguan
Operasi pengaturan berdasarkan konfigurasi dan pola sistem distribusi.

Operasi Pengaturan JTM  Sistem Spindel.
KEADAAN NORMAL
Posisi jaringan di GH adalah :
PMB  / LBS seluruh penyulang / feeder kerja dalam keadaan keluar.
PMB  / LBS Express Feeder /  Penyulang dalam keadaan masuk.
APD menerima pemberitahuan perubahan keadaan jaringan di GI dari :
Operator lapangan Cabang / APJ.
Melalui Printer / Display  Dispatcher APD.
Pemasukan dan pengeluaran PMB / LBS  dilaksanakan oleh :
Operator lapangan Cabang  / APJ / AJ   atas permintaan APD/UPD
Posisi jaringan di gardu distribusi adalah :
PMB / LBS incoming  ( kearah GI  ) Masuk.
PMB / LBS out going (kearah GH) Masuk.
Operator lapangan wajib dan bertangung jawab untuk segera melaporkan kepada  APD.

KEADAAN GANGGUAN
APD menerima pemberitahuan keadaan jaringan dari indikasi keluarnya PMT dan bekerjanya Rele.
APD menetapkan Section gangguan pada Penyulang / Feeder, bila dilengkapi teleprocesing.
Melokalisir gangguan berdasarkan section yang terganggu.
Mengadakan manuver pada jaringan yang tidak terganggu.
Mengadakan perbaikan gangguan oleh regu pemeliharaan
Penormalan  jaringan dilakukan setelah gangguan diperbaiki

MANUVER JARINGAN
Serangkaian kegiatan membuat modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat adanya gangguan / pekerjaan jaringan sehingga tetap tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal

Kegiatan yang dilakukan dalam manuver :
Memisahkan bagian-bagian jaringan yang semula terhubung dalam keadaan bertegangan / tidak bertegangan.
Menghubungkan bagian-bagian jaringan yang terpisah menurut keadaan operasi normalnya dalam keadaan bertegangan / tidak bertegangan.

PERALATAN MANUVER PADA JARINGAN SPINDEL SKTM
Peralatan manuver berupa LBS atau PMT yang berada pada Gardu- Hubung,  Gardu-Tengah atau Gardu Distribusi.
Dioperasikan secara manual di lokasi atau secara jarak jauh bila dilengkapi dengan peralatan kontrol jarak jauh

PERSIAPAN MANUVER

  • Mengetahui keadaan operasi normal maupun darurat dari bagian jaringan yang mutakir.
  • Mengetahu kemampuan seluruh peralatan yang terpasang pada jaringan.
  • Mengikuti secara kronologis keadaan yang terjadi pada jaringan, manuver-manuver yang berlangsung.
  • Mengetahui tata cara komunikasi dalam operasi jaringan.
  • Mempersiapkan perlengkapan manuver :
  • Perlengkapan pengaman.
  • Peralatan kerja, K3 /K2, Alat ukur dan SOP.
  • Sarana transportasi / kendaraan.

PROSEDUR TETAP DALAM MELAKSANAKAN MANUVER
Manuver secara manual : mengirim petugas ketempat / lapangan.
Manuver  dilakukan dari GH / gardu Induk.
Manuver dangan control jarak jauh : dilakukan dari pusat control APD yang melayani daerah / area yang cukup luas.

PROSEDUR KOMUNIKASI
Tata-tertib berkomunikasi :

  • Fasilitas telekomunikasi operasional hanya digunakan untuk menyampaikan berita operasional jaringan distribusi.
  • Tidak dibenarkan menyampaikan berita yang berbeda diluar tanggung jawab piket pelaksana / pengatur distribusi.
  • Tidak dibenarkan untuk bergurau / berbicara tidak sopan.
  • Setiap berita operasional harus ditulis dan diulang pembacaanya secara detail.
  • Penerima berita harus membaca ulang seluruh berita yang diterima.
  • Berita operasional diusahakan disampaikan secara langsung.
  • Semua insformasi yang diperlukan baik lisan /tertulis harus dicatat / direkam.
  • Setiap menyampaikan / menerima berita harus menyebut atau mencatat :
  • Nama dan indentitas pengirim / penerima.
  • Waktu dan tanggal menerima / menyampaikan insformasi

 

Leave a comment